Jumat, 04 Februari 2011

Mimpi itu bernama Sertifikasi


Sertifikasi? Oalah, sertifikasi ?!
Penulis : Dewi Mora Rizkiana, S.TP (pengasuh RA BAITUL MU’MININ)

Setiap guru sekarang punya mimpi, siapa pun mereka punya mimpi agar hidup mereka lebih sejahtera, dan itu sudah digaungkan pula oleh pemerintah lewat sertifikasi. Meskipun alur sertifikasi tak begitu kami pahami (sebagai guru), maka kemana kami harus mencari tahu? Jawabannya adalah www.sertifikasiguru.orgdari sana banyak yang saya temukan.

Hari Jum’at tanggal 29 Januari 2011, kami mendapat undangan untuk pengarahan karena ‘syahdan’ kami masuk kuota sertifikasi lewat DIKNAS, maka kami pun datang untuk memenuhi undangan itu. Di absen jelas tertera namaku dan juga unit kerjaku. Tidak salah! Tapi serasa ada yang kurang pas!

Pengarahan berlangsung dan kami harus mengumpulkan berkas awal paling lambat senin 1 Pebruari 2011 jam 11 tepat. Polemik dimulai saat NUPTK semua teman guru TK yang lain bisa di-print di DIKNAS, kami berempat yang dari RA tak bisa di-print, kata mereka NUPTK kami tidak ada. Alhasil, nasib kami pun tak jelas, sambil menunggu petunjuk lebih lanjut, maka kami pun tetap memenuhi persyaratan untuk mengumpulkan berkas awal. SK awal dan akhir, fotokopi NUPTK punya kami (yang sudah kami pegang sejak lama), ijazah terakhir, dan surat pernyataan mengajar.

“Nanti kami kabari setelah kami mendapat petunjuk lebih lanjut,” kata seorang pengawas TK/SD.

Kami pun pulang dari UPTD sambil kembang kempis harapan kami tentang sertifikasi. Sesampainya di rumah aku browsing mencari apa dan bagaimana sertifikasi, hampir semua yang ada dalam berita adalah sertifikasi yang diselenggarakan DIKNAS, mana yang dikelola KEMENAG?

Khawatir salah persepsi, dan sudah ada teman yang menulis di wall-q bahwa aku masuk kuota sertifikasi, akhirnya aku pun menanyakan kesana kemari. Alhasil, banyak yang bilang kalau dibawah bimbingan KEMENAG ya lewat KEMENAG.

Aku dan teman – teman masih menunggu, sebenarnya aku sudah hampir 90% yakin kami tidak akan diproses, karena alasan paling kuat adalah surat edaran bersama DIKNAS dan DEPAG tahun 2007.

Angin berhembus, siang tadi 2 Pebruari 2011, seorang teman sms, “Kita tidak akan diproses karena kita dari RA.”

Aku tersenyum, ada sedih dan kecewa, ada mimpi yang harus terbang kembali sebelum memijak bumi, tak apa-lah, aku harus bersabar untuk sebuah mimpi yang belum bisa kuraih.

Seorang teman berkata, “Kita syukuri saja, memang bukan rejeki kita, kalau pun harus mundur, tak perlu kita keluar dari IGTKI, karena nanti kalau ada bantuan atau insentif dari Bupati kita akan semakin repot!”

Aku tercenung, bukan karena masalah gagal melanjutkan proses, kalau itu aku sudah paham sekali, setelah beberapa hari browsing dan mengenali sedikit keruwetan perkara sertifikasi, maka ada keruwetan baru yang muncul dalam pemikiranku. Lha kalau antara RA dan TK sudah jelas berbeda, maka kenapa laporan bulan kami tetap harus ke UPTD KEMENDIKNAS? Apakah IGRA merupakan bagian integral IGTKI yang tak bisa berdiri sendiri? Ataukah sebenarnya IGRA setara dengan IGTKI?

Tambah ruwet saja rasanya. Namun yang pasti kemana kami mencari informasi tentang sertifikasi agar kami tak saling berpaling karena miss link!

Semoga tulisan ini menjadi cermin untuk siapa pun sehingga dapat berkaca lebih jelas, dan bagi yang berkepentingan mohon memberikan penjelasan sejelas – jelasnya kepada kami. Terimakasih untuk hikmah ini.

Mantra mantra


Mantra sakti, jampi jampi hati!

by Dewi Mora Rizkiana on Wednesday, February 2, 2011 at 2:25pm

Sekadar meneruskan info ya.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan klik:

Mantra sakti, jampi – jampi hati!
Setiap pagi, bergelut dengan kesibukan pagi, dapur I’m coming! Cuci piring, masak nasi, goreng telor, atau bikin kopi, hmmmm….

Rutinitas pagi.

“Nda, aku bangun!” sapa jagoan kecilku kala dia bangun dengan segala kelegaan hati.

Bergegas kupeluk dia, sambil membisikkan “I love you, Nak! Bantu Bunda dengan bersikap baik….”

“He’eh!” tandasnya dengan sangat tegas. Maka pagi pun bergulir ceria….

Namun segala sesuatu itu tak selalu sesuai dengan rencana kita, adakalanya dia bangun dengan segala keresahan dan kegelisahan yang ditandainya dengan tangisan keras dan sikap destruktif, maka jampi – jampi hati pun harus segera dinyanyikan.

Mantra sakti!
(pake lirik lagu naik – naik ke puncak gunung)
(Alloh Alloh Allohu Akbar!
Alloh yang Maha besar!) 4x

Maka pagiku pun tenang kembali bersama jampi – jampi hati. Harapanku setidaknya dalam kondisi apa pun sebagai bunda kuterus ingat tugasku adalah memuliakan titipan Alloh yang dipercayakan padaku. Semoga! Amiiin….

Lomba Cinta Sejati

Lomba Cerpen Cinta Sejati Deadline: 18 FEBRUARI 2011

by Dewi Mora Rizkiana on Monday, January 31, 2011 at 1:01pm


Persyaratan peserta:

1. Peserta berkewarganegaraan Indonesia (WNI)


Ketentuan tulisan:

- Tema tulisan,pilih salah satu:

1.Cinta tak Kenal usia,pekerjaan ataupun pangkat

2.Untuk apa Cinta itu?

3.Cinta itu Buta

- Panjang tulisan antara 1000-1500 kata

- Posting / copy paste materi lomba, lalu tag TEMAN-TEMAN KALIAN SEBANYAK-BANYAKNYA.

- kirim tulisan kalian ke andi.triyuwono@yahoo.com (sertakan nama lengkap,nama akun fb, alamat, no telpon yang bisa dihubung di akhir cerpen) dengan SUBJECT: LOMBA CERPEN CINTA SEJATI paling lambat tanggal

18 FEBRUARI 2011 pukul 12.00 sudah harus sampai di panitia.

- Masing-masing peserta boleh mengirim karya lebih dari 1.

- Peserta wajib menuliskan tema (HANYA MENYEBUTKAN TEMA) apa yang diambil dalam karya cerpennya


Hadiah:

- Uang tunai senilai Rp.200.000 (untuk 1 orang pemenang)


Pengumuman Pemenang tanggal 21 Februari 2011

Juri:

-Andi Triyuwono-Penyelenggara (add dulu ya!)

-Mas Ahmad-Penulis Serial Cinta itu Buta


Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.

Kalau ada pertanyaan,silahkan :D...,Ke link penyelenggara ya! berikut linknyahttp://www.facebook.com/?ref=home#!/note.php?note_id=178253365545823&id=100001048303652

ditunggu karyanya ya..,

Ceritakan tentang Kehamilanmu

Lomba menulis "Kehamilan yang menakjubkan"

by Dewi Mora Rizkiana on Sunday, January 30, 2011 at 4:52am


LOMBA MENULIS 2011 'KEHAMILAN YANG MENAKJUBKAN'

KEHAMILAN BAGI PEREMPUAN YANG SUDAH MENIKAH ADALAH SESUATU ANUGRAH MENAKJUBKAN SERTA LUAR BIASA YANG DIBERIKAN ALLAH KEPADANYA. TENTUNYA DALAM MENJALANI KEHAMILAN TERSEBUT, BANYAK HAL YANG MENAKJUBKAN TERJADI. MULAI DARI AWAL MENGETAHUI KEHAMILAN, KEMUDIAN PERUBAHAN FISIK, PERUBAHAN EMOSI, SAMPAI PERUBAHAN SIKAP YANG BISA JADI MENJADI “BAWAAN” ATAU NGIDAM SELAMA KEHAMILAN. SEMUANYA AKAN MENJADI KISAH YANG SELALU MENAKJUBKAN UNTUK DI INGAT


Buatlah tulisan mengenai pengalaman selama menjalani kehamilan. Baik pengalaman selama kehamilan tersebut membahagiakan, menyenangkan, atau bahkan menyedihkan. Namun hal itu semua menjadi warna-warni membuat kehamilan yang di jalani menakjubkan dan mempunyai kesan tersendiri bagi anda dan bisa menjadi inspirasi dan pelajaran penting bagi para pembacanya kelak.

Yuk, Ekspresikan semua ungkapan kata hatimu lewat lomba menulis pengalaman“Kehamilan yang Menakjubkan”.


Syarat dan ketentuan :

1. Tulisan yang dibuat berdasarkan pengalaman nyata dengan tokoh diri sendiri, pasangan istri, atau yang lainnya. Tulisan pengalaman kehamilan tersebut, bisa ditulis berdasarkan kejadian pengalaman kehamilan yang sedang dijalani sekarang ataupun bisa juga pengalaman hamil yang pernah di alami.

2. Tulisan dibuat dalam bentuk file Words huruf Times New Romans ukuran 12. Spasi 1,5. Maksimal 3 halaman.

3. Kirim tulisanmu ke alamat email tim juri lomba menulis pengalaman “Kehamilan yang menakjubkan” ke : timlombamenulis@yahoo.com dan cc ke :aryamandira39@yahoo.com beri subjek : Kehamilan Menakjubkan

4. Sertakan pula biodata penulis yang terdiri dari: nama lengkap , nama FB/ Blog, email, alamat lengkap dan nomor telpon.

5. Batas pengiriman surat tgl 31 Maret 2011

6.Peserta wajib memposting informasi lomba ini di blog atau fb masing-masing dengan mentag Tri Wahyuni Rahmat, serta 25 teman lainnya. Yang memposting di blog dipersilahkan memberikan link/tautan postingan tema lombanya pada wall facebook Tri Wahyuni Rahmat. Buat setingan postingan untuk umum/everyone.


H a d i a h

Juara 1. Uang sebesar Rp. 500.000 + sertifikat

Juara 2. Uang sebesar Rp.300.000 + sertifikat

juara 3. Uang sebesar Rp. 200.000 + sertifikat


Akan di pilih tulisan yang di anggap menarik oleh tim penyelenggara, dan apabila tulisan tersebut memenuhi persyaratan, maka akan dibukukan oleh yang di editori oleh Sari Azis (editor dan penulis) .


Naskah tulisan yang masuk akan menjadi milik penyelenggara dan Keputusan Juri tidak dapat di ganggu gugat.


Lomba Sastra

lomba 2011 : Sayembara Menulis Cerpen Forum Sastra Bumi Pertiwi Tingkat Nasional 2011

by Dewi Mora Rizkiana on Tuesday, January 18, 2011 at 4:07pm


Sayembara Menulis Cerpen Forum Sastra Bumi Pertiwi Tingkat Nasional 2011

Dead Line 25 Maret 2011


Syarat lomba :

1. Peserta adalah warga negera Indonesia tanpa batasan usia

2. Naskah berbahasa Indonesia, diketik di kertas kuarto, spasi ganda, font Times News Roman ukuran 12

3. Panjang naskah 4-8 halaman, margins 3 cm

4. Naskah harus asli, bukan terjemahan, saduran atau hasil plagiat

5. Tema bebas, namun diharapkan mengandung manfaat/ pesan moral bagi pembaca

6. Naskah belum pernah dipublikasikan di media manapun dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara lain

7. Sertakan sinopsis cerpen di halaman terpisah, maksimal 150 kata

8. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu cerpen

9. Setiap naskah diberi judul, nama penulis, biografi singkat penulis, no hp, email dan alamat rumah

10. Setiap cerpen/setiap judul naskah yang diikutsertakan wajib membayar uang pendaftaran RP 10.000,- (uang ini nantinya akan digunakan untuk pembuatan antologi dan sebagian disumbangkan untuk membantu korban bencana alam)

11. Uang pendaftaran ditransfer ke Bank BRI No Rekening : 5412-01-013576-53-1 a/n Abdur Rahim

12. Bukti transfer discan atau difoto, lampirkan beserta naskah cerpen, lalu kirim ke email: fsbp@ymail.com cc : fsbp2@yahoo.co.id

13. Format subject (FSBP-Nama Penulis-Judul Naskah). Contoh: FSBP-Kurniawan-Senja

14. Karya peserta diterima panitia paling lambat tanggal 25 Maret 2011

15. Pemenang diumumkan pada tanggal 25 Mei 2011 di blog FSBPhttp://forumsastrabumipertiwi.blogspot.com atau Facebook : Fs Bumi Pertiwi dan Forum Sastra Bumi Pertiwi

16. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat


Hadiah:

Ø Pemenang 1 uang tunai Rp 3.000.000,- + piagam penghargaan + antologi cerpen pemenang

Ø Pemenang 2 uang tunai Rp 2.000.000,- + piagam penghargaan + antologi cerpen pemenang

Ø Pemenang 3 uang tunai Rp 1.000.000,- + piagam pengahrgaan + antologi cerpen pemenang

Ø 20 pemenang harapan mendapat piagam penghargaan + antologi cerpen pemenang


Contact person: Abdur Rahim (085767601378)


LOMBA BOBO

Lomba Dari Majalah BOBO

by Dewi Mora Rizkiana on Tuesday, January 18, 2011 at 3:56pm


Lomba Cerpen Oleh Guru 2011 (31 maret)


Ibu-Ibu Guru dan Bapak-Bapak Guru yang kami hormati!


Menyambut Hari Ulang Tahun Ke-38 Majalah Bobo, tanggal 14 April 2011 nanti, Majalah Bobo kembali menyelenggarakan Lomba Mengarang Cerpen oleh Guru. Kami mengundang Ibu dan Bapak Guru sekalian untuk ikut serta dalam lomba ini.

Majalah Bobo berharap, karya Ibu dan Bapak Guru bisa memberikan hiburan, sekaligus panduan nilai moral kepada anak dalam kehidupan sehari-hari. Tema cerpen bebas. Boleh tentang apa saja. Yang penting cerita itu indah, menarik, dan sesuai untuk anak.


Untuk teman-teman pembaca Bobo, tolong, sampaikan pengumuman ini kepada Ibu dan Bapak Guru di sekolahmu, di sekolah temanmu, atau di sekolah saudaramu. Terima kasih, ya!


Syarat Lomba

  1. Lomba ini untuk para guru.
  2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  3. Naskah harus asli, bukan terjemahan, saduran, atau mengambil ide dari karya lain yang sudah ada.
  4. Naskah belum pernah diterbitkan di media massa, (cetak maupun elektronik), dan tidak sedang diikutsertakan dalam lomba lain.
  5. Tema bebas, asalkan sesuai untuk anak.
  6. Atas karya yang menang, Redaksi Bobo berhak menerbitkannya di Majalah Bobo, mengumumkan/memperbanyak, dan mewujudkannya kembali dalam format digital maupun non digital yang tetap merupakan bagian dari Majalah Bobo.
  7. Atas naskah yang tidak menang lomba tetapi memenuhi syarat untuk diterbitkan, Redaksi Bobo berhak menerbitkannya di Majalah Bobo, mengumumkan/memperbanyak, dan mewujudkannya kembali dalam format digital maupun non digital yang tetap merupakan bagian dari Majalah Bobo. Penulis akan mendapat honor atas pemuatan naskah tersebut.
  8. Naskah yang masuk menjadi hak Redaksi dan tidak dikembalikan.
  9. Keputusan juri mengikat dan tidak bisa diganggu gugat.
  10. Hadiah untuk pemenang sudah termasuk honorarium pemuatan di Majalah Bobo maupun segala alih bentuknya.

Ketentuan Teknis

  1. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah cerpen.
  2. Naskah diketik di kertas berukuran folio dengan jarak 2 (dua) spasi. Panjang tulisan maksimal 3 halaman.
  3. Lampirkan di setiap naskah: biografi singkat penulis, surat keterangan dari Kepala Sekolah serta cap sekolah, fotokopi KTP, nomor telepon rumah/hp, nomor rekening bank, dan selembar foto terbaru ukuran kartu pos (3R).
  4. Naskah dimasukkan ke dalam amplop. Tuliskan: Lomba Mengarang Cerpen Anak oleh Guru di sudut kiri atas amplop.
  5. Karya dikirimkan ke: Panitia Lomba Mengarang Cerpen Anak oleh Guru, Redaksi Majalah Bobo, Jl. Panjang No. 8A, Jakarta 11530.
  6. Karya peserta diterima panitia paling lambat pada tanggal 31 Maret 2011.


Hadiah:

  • Juara I: Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah)
  • Juara II: Rp6.500.000,00 (enam juta lima ratus ribu rupiah)
  • Juara III: Rp5.500.000,00 (lima juta lima ratus ribu rupiah)
  • 10 (sepuluh) pemenang harapan, masing-masing berhadiah Rp1.000.000,00.
  • (satu juta rupiah)


Lain-Lain:

  1. Pengumuman Pemenang akan dimuat di Majalah Bobo No. 5/XXXIX, yang terbit tanggal 12 Mei 2011.
  2. Hadiah akan dikirim melalui transfer lewat bank.
  3. Pemenang akan mendapat surat pemberitahuan langsung dari Majalah Bobo, dan tidak melalui agen/perantara lain.
  4. Waspadalah dengan penipuan yang berkedok ingin membantu/mengurusi pemenang. Jangan pernah melayani permintaan transfer uang sedikit pun. Kalau ada hal yang mencurigakan, segeralah menelepon Redaksi Majalah Bobo: (021) 5330150, (021) 5330170, pesw. 33201, 33206.

Sumber : http://animanga-oushiza.blogspot.com/2011/01/lomba-cerpen-oleh-guru-2011-31-maret.html


Menulis di KOMPAS

Nulis di Kompas yuk!

by Dewi Mora Rizkiana on Monday, December 20, 2010 at 4:10am


Persaratan kompas

Kriteria umum untuk ARTIKEL Kompas :

1. Asli, bukan plagiasi, bukan saduran, bukan terjemahan, bukan sekadar kompilasi, bukan rangkuman pendapat/buku orang lain .

2. Belum pernah dimuat di media atau penerbitan lain termasuk Blog, dan juga tidak dikirim bersamaan ke media atau penerbitan lain.

3. Topik yang diuraikan atau dibahas adalah sesuatu yang actual, relevan, dan menjadi persoalan dalam masyarakat.

4. Substansi yang dibahas menyangkut kepentingan umum, bukan kepentingan komuninas tertentu, karena Kompas adalah media umum dan bukan majalah vak atau jurnal dari disiplin tertentu.

5. Artikel mengandung hal baru yang belum pernah dikemukakan penulis lain, baik informasinya, pandangan, pencerahan, pendekatan, saran, maupun solusinya.

6. Uraiannya bisa membuka pemahaman atau pemaknaan baru maupun inspirasi atas suatu masalah atau fenomena.

7. Penyajian tidak berkepanjangan, dan menggunakan bahasa populer/luwes yang mudah ditangkap oleh pembaca yang awam sekalipun. Panjang tulisan 3,5 halaman kuarto spasi ganda atau 700 kata atau 5000 karakter (dengan spasi) ditulis dengan program Words.

8. Artikel tidak boleh ditulis berdua atau lebih.

9. Menyertakan data diri/daftar riwayat hidup singkat (termasuk nomor telepon / HP), nama Bank dan nomor rekening.

10. Alamat e-mail opini@kompas.co.id


Catcil Friend

catatan kecil untuk seorang teman

by Dewi Mora Rizkiana on Wednesday, December 8, 2010 at 8:00pm


Ada Apa Dengan Pernikahan?


Kutulis notes ini untuk saudaraku yang akan menikah dan yang telah menikah, harapanku agar yang belum menikah bisa meneropong kembali niatnya untuk menikah dan yang sudah menikah dapat mengambil hikmah dari notes ini.

Menikah itu ibadah….


Semua tahu akan slogan itu, tapi hanya sedikit yang mampu memahami dan menerapkannya. Pun juga diriku, tergeragap, jatuh bangun, dan pada akhirnya tenggelam, nah lho! Tenggelam dalam tugas dan kewajiban, kwek!


Banyak temanku curhat tentang pernikahan (pun juga aku) di saat menjelang hari yang paling dinantikan itu tiba – tiba saja muncul begitu banyak pilihan, lha selama ini mereka kemana? Sekian lama men-“jomblo” ujug – ujug “multiple choice” terpampang di depan mata.


Kisah ini juga dialami oleh seorang temanku yang akan menikah di awal tahun ini.


“Bagaimana Bun, aku kok terkiwir – kiwir sama cewek lain, padahal prosesku sudah berjalan….” Curhatnya.


Ya, proses berkenalan dan pada akhirnya meminang. Dan tinggal menunggu hari yang ditentukan. Alhasil dia kini sempoyongan mempertahankan keyakinannya untuk terus berada dalam ikatan pertunangan.


“Memangnya kenapa tidak disegerakan saja?”

“Kan harus nabung dulu!”


Hmmmm…. Biaya pernikahan semakin mahal-kah? Atau tuntutan seputar pernikahan itu yang mahal? Just think about your self!


“Bun, beri aku masukaaaaaan….”

“Apa kata hatimu? Jangan hanya nafsu!”

“Sama beratnya, semua punya kelebihan sendiri – sendiri….”


Sebenarnya banyak buku yang mengupas tuntas seputar kisah ini, hanya tak semua orang suka membaca, mereka lebih suka mendialog-kan apa yang tengah mengganjal hati mereka.


Dan berdasar apa yang sudah – sudah dalam pengamatan saya bahwa pernikahan memang membutuhkan ‘hati’ namun tak selalu harus menurutkan kata hati (betul, kan?).


Menikah adalah berbagi beban dan tanggung jawab, itu kesimpulan saya dengan riset sekedarnya (deu, layaknya peneliti aja ya? Hehehehehe!)


Dengan berbagi beban dan tanggung jawab maka akan terpenuhilah apa kata pepatah “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing” yang akhirnya akan membentuk harmoni tersendiri di dalam sebuah keluarga. Setiap keluarga tak mungkin memiliki harmoni yang sama, kan?


Memang tidak ada larangan untuk menikah karena senang atau cinta atau apa pun alasan lain sesuai dengan kata hatinya, hanya saja meskipun kata hati kalau tidak ada “hati” disana apa ya akan bahagia?


Kebahagiaan itu relative, bagaimana pun tugas dasar kita sebagai makhluk hidup adalah berkembang biak, bahkan Rosululloh Muhammad SAW bersabda bahwa beliau bangga dengan ummat yang banyak, tentu saja ummat yang banyak yang saling memberi manfaat.


Ku tak hendak menjadi “hakim” yang memutuskan yang menikah karena ini salah dan menikah karena itu betul, karena hakim itu telah ada pada masing – masing individu, karena hendak kemana rumah tangga yang dibentuk akan dibawa -kelak-, mungkin saat ini masih buta, atau memakai kacamata kuda, atau juga tengah berteman dengan babi hingga buta (hahahaha!), astaghfirullohal ‘adhiim….

Sehingga dengan “terbatas”-nya kita melihat sesuatu dan yang juauuh jadi hal kasat mata yang tak patut dipercaya, ck ck ck!


Menikah dan membentuk keluarga adalah sebuah ladang ibadah yang memerlukan orang – orang yang tangguh dalam mengelola, merawat, pun sekaligus memeliharanya. Keterampilan itu tidak didapatkan di sekolah – sekolah formal, keterampilan itu akan diperoleh di sekolah kehidupan yang tak pernah selesai. Kecuali saat sang Kholik memanggil kita pulang ke pangkuannya, innalillahi wa inna ilaihi roji’uuun….


Seumpama kemudian ada yang datang dan menurut hati kita lebih “sreg” sehingga membuat kita melepas opsi pertama demi opsi kedua, maka timbanglah dengan matang, “Apakah kita mau diperlakukan demikian?”, tak bisakah kita melihatnya sebagai sebuah ujian cinta dan kesungguhan yang sudah kita ikrarkan saat meng-khitbah siapa yang hendak kita nikahi.


Kalau pun pertanyaan itu tetap terlampaui, maka sekarang lihatlah opsi kedua dengan lebih baik, “Apakah agamanya lebih baik dari opsi pertama?”, -maaf- tanpa maksud mengkerdilkan antara satu dengan yang lain, “Apakah akhlaknya baik?” bukankah ADDIINU CHUSNUL CHULUK? – agama itu adalah akhlak yang baik J.

Jika terlampaui juga, maka mungkin memang itu partner kita untuk mengarungi kehidupan kita sebagai hamba sang pencipta di mayapada.


Baiklah saudaraku, sudahkah ada kesimpulan yang bisa kau petik dari catatanku ini?


Pada dasarnya semua orang ingin bahagia, namun kebahagiaan hakiki hanya saat kita berjumpa dengan-NYA kelak di hari yang ditentukan. Maka mulai sekarang rangkai-lah kebahagiaan dengan caramu agar DIA kelak mau memandangmu dengan pandangan cinta….


Ingat! Menikah itu berarti berbagi beban dan tanggung jawab, agar ringan-lah amanah kita sebagai khalifah fil ‘Ardli, sekarang kembali pada kita bagaimana mengartikan itu semua.

I tell you WHY?

Kenapa aku ingin jadi penulis?

by Dewi Mora Rizkiana on Saturday, November 27, 2010 at 3:03pm


Hmmm….

Seumpama harus bercerita dari awal, maka ceritanya akan menjadi panjang kali lebar yang akhirnya menjadi luas.


Titik balik aku suka menulis adalah karena aku tak punya cukup keberanian untuk mengungkapkan apa yang kurasakan lewat kata – kata, rasa iriku waktu kecil dimana adikku memperoleh baju baru atau sepatu baru dan sepatunya diberikan padaku (yang lama red), aku merasa aku adalah orang nomer dua, untuk semua yang kupunya saat itu adalah hasil pemberian (bekas pakai red) dari adik – adikku atau juga kakakku, kalau mau dilihat lebih jauh, ya iya-lah, aku yang paling kecil dan pendek, namun itu cukup membuatku bertanya ada yang salah denganku?


Semua keluhan dan kemarahan itu muaranya adalah diary, namun karena aku merasa bahwa diary tak sepenuhnya “safe” maka aku pun mulai memakai ungkapan demi ungkapan yang membentuk jiwa puitisku.


SMP sempat shock karena karyaku hanya dilirik saja oleh guru bahasaku saat aku memberanikan diri memberitahukan kumpulan puisiku, alhasil, semakin tenggelam ke-PD-anku, namun saat SMA ada seorang teman yang melihat tulisan puisiku cukup bagus, masuklah satu puisiku di majalah sekolah, rasanya menyenangkan sekali, kemudian semakin sering kutulis cerpen dan juga semakin getol kutulis diary-ku dengan bahasa bersayap yang membuatku terbang, aku semakin suka menulis.


Saat menulis, rasa marahku perlahan menemukan muara, rasa cemasku pun menemukan persembunyian yang tak seorang pun mampu menjamahnya. Dan alhasil virus merah jambuku pun terkubur dalam – dalam disana.


Seiring dengan kedewasaan yang menghampiriku, aku mulai mengerti bahwa menulis bisa menuntun seseorang untuk menjadi dewasa tanpa terpaksa, tulisan bisa menggugah kesadaran siapa saja dalam menyikapi sebuah bentuk peristiwa, dan sebagai seorang yang bergelut di dunia pendidikan aku sadar sepenuhnya akan keterbatasan kita sebagai seorang istri dan ibu yang harus pintar me-manage waktunya, apalgi dengan anak se-luar biasa zakki yang tak pernah mau dititipkan siapa – siapa.


Tulisan pertamaku, diterbitkan majalah mentari dengan judul "Mata Pena", kemudian tulisanku nongol di warteg Surya yang berjudul "Kreativitas bukanlah kegilaan" disusul "Gosop, Wrokshop, dan Workshop", semakin tumbuhlah ke-PD-anku ^_^


Dulu sewaktu masih single pekerjaanku selain menjadi seorang guru adalah memenuhi panggilan mendongeng dari lembaga ke lembaga, dari organisasi ke organisasi, mendongeng untuk anak, mulai dari gratis tanpa bayaran sampai dapat transport dan kemudian meningkat menjadi istimewa. Hingga kehamilan yang mengharuskanku untuk bedrest total karena terancam keguguran.


kegiatanmendongengku masih berlangsung sesekali, namun anakku selalu dan selalu membuatku berfikir untuk lebih 'anteng' lagi sebagai Bunda ^_^. Hingga aku menang lomba dongeng dan mulai-lah aku tercerahkan bahwa mendongeng bisa lewat media yang tak mengharuskanku meninggalkan anakku untuk keliling kemana – mana, hingga dengan nekad aku publish sendiri buku seri mendongeng dan beraktivitas bersama Bunda Mora lewat edisi perdananya “Persahabatan Kupu dan Kupi”, semoga ada seri selanjutnya ^_^.


Akhirnya aku memutuskan bahwa ‘menulis’ adalah ladang yang harus kukelola, kurawat dan pelihara, kutanami dengan cinta, kusirami dengan iman dan taqwa, dan semoga bermuara berkah di akhir cerita.