Rabu, 10 Desember 2008

PENIDUR YANG INDAH

Hari ini lelah menyapaku mesra
Seakan tiada rela melepas raga yang tiada berharga
Jiwaku demikian hampa
DIA kembali menyapa
"Duhai hamba, sukakah engkau kuberi waktu istirahat?"
"Hamba tiada berani meminta paduka!"
DIA tersenyum bijaksana
"Tidurlah engkau wahai hamba, esok kan kau jumpai sesuatu
Yang indah."
Jiwaku terasa demikian bahagia

Pagiku tiba....
Seribu wacana, dua kerja mesti terlewati penuh makna
Aku diam dalam ketakmengertian dan kebingungan
DIA kembali menyapa
"Duhai hambaku tercinta, tidakkah kau mengerti keindahan
macam apa yang menanti?"
"Duhai paduka yang selalu kupuja, tiada berani hamba
Bayangkan sesuatu yang tak pernah memjadi milik hamba ...."
DIA tertawa bahagia
"Bekerjalah kau sebaik-baiknya karena disanalah letak
Indahnya cinta."
Jiwaku pun terbakar semangat bekerja penuh gairah

Siang pun menjemput mesra
Satu dua menit lamanya ksapa DIA
Saat kupanggil namaNYA aku tenggelam memandangNYA
Hingga akhirnya aku tertidur dalam keindahanNYA
Penidur yang indah pun menyambutku mesra
Merengkuhku untuk kembali bersamaNYA
(Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un)


Hamba yang merana karena
Rindu yang ternoda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ya