Selasa, 14 Februari 2012

Nabiku, Idolaku


Lomba Da’I Guru Muslimat Singosari
Rabu, 15 Pebruari 2012

Assalamu’alaikum wa rohmatullohi wa baarokatuh!
Alhamdulillahi robbil ‘alamiiin, Asyhadu an laa ilaha illalloh, wa asyhadu anna muhammadar rosululloh, Allohumma sholli ‘ala Muhammad, wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, amma ba’du.
Yang terhormat Ibu Ketua IPTKM Kecamatan Singosari
Yang terhormat Ibu Ketua Muslimat Kecamatan Singosari
Yang terhormat Ibu Ketua IGTKM Kecamatan Singosari
Yang terhormat Dewan juri lomba da’I guru Muslimat kecamatan Singosari
Dan segenap hadirin Rokhimakummulloh          
Pada kesempatan kali ini saya akan membawakan tema tentang “Nabiku, Idolaku”, kenapa begitu? Karena sebagai ummat muslim yang mengatakan mencintai Alloh dan Rosul-NYA, maka meng-idolakan Nabi adalah syarat yang utama. Bagaimana mungkin? Karena dengan meng-Idolakan beliau kita akan dengan senang hati mencontoh dan meneladani peri kehidupan beliau dalam keseharian sehingga kita benar – benar menjadi seorang muslim dan muslimah sejati, tentu saja dengan berlandaskan Ahlusunnah Wal Jama’ah.
Suatu ketika saya berjumpa dengan seorang saudara sesama muslim, seorang anak yang beranjak dewasa dengan status mahasiswa, ketika saya tanya, “Siapa idolamu?”, dengan cepat dia menjawab, “Giring Nidji!”. Saya mengangguk – angguk setuju, kemudian kami ngobrol tentang banyak hal sampai pada pertanyaan saya  padanya, “Apakah kamu mengenal Muhammad?”, “Ya!” sahutnya cepat! “Siapa beliau?” kejar saya. “Nabi terakhir!”. “Seperti apa beliau?” dan dia menggeleng – gelengkan kepalanya. “Siapa ayahnya?”, terlihat barisan giginya tengah tertawa, “Ibunya?” dan tawanya semakin keras sambil berkata, “Lupa!”
“Kamu ngaji dimana?” tergeragap dia menjawab, “Sudah lama saya tak mengaji.” Lantas saya bertanya kembali, “Sampai dimana Al-Qur’an-mu?”, dan miris sekali ketika dia berkata, “Saya berhenti sejak lama, saya tak pernah mengkhatamkan Al-Qur’an!” Innalillahi wa inna ilaihi roji’uuun….
Saya yakin, di kalangan kita semua hal itu tidak ada. Saya percaya bahwa kita akan sangat “mendahulukan” kebiasaan anak – anak kita untuk mengaji sejak dini, betul apa betul? Saya juga yakin ibu – ibu kita dan juga lingkungan kita senantiasa menanamkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Maka dari itu hadirin yang dirahmati Alloh, mari kita sejenak mengenang kembali seperti apa beliau Rosululloh Muhammad SAW.

Rosululloh Muhammad SAW adalah seorang pribadi utama, tauladan ummat manusia, dan termasuk seorang manusia yang sukses dunia akhirat. Kenapa beliau sukses? Karena beliau memiliki karakter yang begitu kuat dengan 4 sifatnya yang sangat terkenal!
Apa sajakah keempat sifat beliau? Betul sekali!
1.      Shiddiq – Jujur
Sejak kecil Rosululloh telah yatim piatu, namun kemalangan hidup tak membuat beliau lemah, namun justru menumbuhkan suatu karakter yang sangat kuat, yakni kejujuran!
Sebagai orangtua, sudahkah kita membiasakan diri berlaku jujur terhadap anak kita? Anak meneladani perbuatan orangtua, bukan perkataan mereka. Sekarang kita menginginkan anak kita jujur, namun kita sendiri tak jujur, anak tak akan “percaya” kepada kita sebagai orangtuanya. Anak akan “merekam” bahwa “bohong” itu diperbolehkan, betul apa betul?

2.      Amanah – Dapat dipercaya
Rosululloh menjadi pribadi yang besar karena beliau mempunyai sifat yang dapat dipercaya siapa saja, tak perduli kaya atau miskin, penguasa atau budak, semua mempercayai Rosululloh. Sebagai orangtua dan sekaligus pendidik, sudahkah kita benar – benar memegang “amanah” dan menunaikannya? Mari kita merenungkannya bersama – sama.

3.      Tabligh – Menyampaikan (Kemampuan berkomunikasi)
Rosululloh mempunyai kepiawaian berkomunikasi dengan semua kalangan, bahasa beliau sederhana dan mudah dimengerti, sehingga siapapun yang berbincang dengan beliau akan mendapatkan “pencerahan” dan ikut bertumbuh menjadi pejuang – pejuang yang tangguh. Nah, kalau kita bagaimana hadirin rokhimakumulloh? Sudahkah kita mampu menyelami betul bagaimana berkomunikasi dengan anak – anak kita? Sudah atau belum?

4.      Fathonah – Kecerdasan
Alloh mengaruniakan kecerdasan yang luar biasa kepada beliau Rosululloh, meskipun beliau tidak “cerdas” dalam “menulis” karena Rosululloh adalah ummiy – buta huruf, namun beliau membuktikan bahwa kecerdasan majemuk itu ada sejak lama. Beliau adalah “penghafal yang hebat”, karena lewat “hafalan” beliau-lah kita diajarkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Maka berkaca dari keempat sifat beliau Rosululloh, apa yang taka da pada diri kita, maka mari kita bersama – sama untuk memperbaiki dan menyempurnakannya. Karena generasi masa depan adalah hasil didikan generasi sekarang. Percayalah bahwa setiap anak mempunyai suatu “tugas mulia” yang harus mereka tunaikan, dan tugas kita sebagai orangtua dan pendidik untuk memberikan bekal untuk perjalanan mereka yang panjang.
Mulai dari kita, mulai saat ini, tebarkan virus meng-idolakan Nabi Muhammad SAW, semoga kelak Indonesia akan Berjaya di kancah dunia.
Ada kuranglebihnya saya mohon ma’af yang sebesar – besarnya, sebelum kita tutup mari kita nyanyikan bersama
“Nabiku, Idolaku”
Kupunya idola, dalam hidupku
Bukan superma, bukan spiderman
Manusia utama, Al-Amin gelarnya
Dialah nabiku dan idolaku )2x
Wabillahi taufik wal hidayah wa bi ridlo wal inayah, wassalamu’alaikum wa rohmatullohi wa baarokatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ya