"Pernahkah kamu menyembah diriKU?"
Aku tertawa dan mengacuhkannya
"Pernahkah kamu mencintaiKU?"
Aku semakin terbahak karenanya
Hari ini aku tak melihatNYA
Ada sedikit lega terbebas dari tanya
"Pernahkah kamu merasa kehilangan aku?"
Tanya yang tak perlu dijawab adanya
"Pernahkah kamu mersa dekat denganku?"
Seperti biasa aku tak menjawabnya
Esoknya aku pun tak melihatNYA
Rasanya makin malas saja bertemu denganNYA
Sehari berlalu
Dua hari tak menjengukku
Tiga hari telah melewatiku
Aku menjadi terganggu
Kenapa DIA?
Apa yang terjadi denganNYA
Tiba-tiba aku tersadar Aku merindukanNYA
Aku menginginkan kehadiranNYA
Dan mulailah tanya yang selama ini ada kucerna
"Pernahkah kamu menyembahKU?"
Memoriku mengeluarkan tanya itu
Bagaimana mungkin,
Aku tak pernah mengingatMU
Bukankah KAU telah terbiasa bersamaku
"Pernahkah kamu mencintaiKU?"
Mana mungkin kutahu,
Karena cintaMU sering kali terasa mengganggu
Bukankah kamu selalu menyayangiku
Berbuat tanpa kuminta
Memberi tanpa mengharap balasnya
"Pernahkah kamu merasa kehilangan AKU?"
Tidak, tidak pernah
Bukankah KAU selalu ada untukku
Menjagaku, melindungiku
Dan menaungiku dalam luasan kasihMU
Sekarang iya!
Iya, aku kehilanganMU
"Pernahkah kamu merasa dekat denganKU?"
Sungguh, dengan mengingatiMU
KebaikanMU, ketulusanMU
Kasih sayangMU, dan semua pemberianMU
Tiada pernah sekalipun KAU tunjukkan kemarahanMU
Walau kutertawakan diriMU
Kuacuhkan kehadiranMU
KAU selalu memaafkanku
Sungguh, dakat denganMU adalah keinginanku
Budak hina mencoba
mendekatiNYA
bagus...renungannya :)
BalasHapus