Minggu, 05 Desember 2010

flashback me n my choice

Ketika dunia kembali menyanyi untukku….
Lepas Isya’, ahad 4 April 2010

Aku pernah bertanya dalam hidup, apa sih yang ingin kamu dapatkan? Dengan lugas aku menjawab ‘kebahagiaan’, malam ini aku menemukan jawabnya, aku merasa ‘bahagia’ saat aku berbagi sesuatu dengan orang lain.

Seorang teman mengirim sms padaku bertanya tentang bagaimana menjadi guru yang menyenangkan buat anak – anak, sebuah cita – cita yang mulia, bukankah belajar memang harus menyenangkan? Aku sendiri sejak memiliki anak dan kesibukan sebagai ibu nyaris mengaburkan tujuanku menenggelamkan diri di dunia pendidikan, tuntutan yang ‘tinggi’ dan juga himpitan ‘ekonomi’ yang masih sangat terasa, subhanalloh, terima kasih ya Alloh KAU beri aku kesempatan untuk merasakan ini semua.

Mungkin dari segi usia kami sebaya, namun dari segi ke-endel-an, jangan ditanya, jawabannya adalah aku yang paling endel!

Kemudian aku teringat saat pertama kali aku mengenal wanita yang bernama ‘Qonita Tadjudin’ tahun 2004 lalu, saat dimana aku mulai meyakinkan diri membantu temanku untuk merintis sebuah lembaga pendidikan yang bernama AL-USWAh di Singosari, saat itu dengan begitu takjubnya aku melihat beliau mengurus semua buah hatinya sendiri yang waktu itu berjumlah 4 anak, dan masih aktif berkecimpung sebagai kepala sekolah di lembaga pendidikan yang bernama AL-USWAH di daerah Bangil.

Satu yang tak pernah lepas dari beliau adalah ‘SENYUM’ (kapan aku juga berkesempatan untuk menirunya ya Alloh….)

Kedua yang kulihat adalah ‘NO YELLING!’ – sama sekali tak ada teriakan.

Ketiga yang kulihat adalah semangat! Keempat ‘interest’ beliau dalam dunia pendidikan, sangat menginspirasi-ku, dan suasana kekeluargaan yang diciptakan di lembaga yang beliau kelola, subhanalloh! Terimakasih bu Qoni!

Setelah itu kuadopsi dan kuadaptasikan ke AL-USWAH di singosari selama satu tahun yang menyenangkan .

Sampai di ujung perjalanan dimana aku harus memutuskan kemana langkah selanjutnya…. Kukejar impianku dan aku pun sampai di RA BAITUL MU’MININ, TK dimana aku mengenal lembaga pendidikan formal pertama dengan ‘atmosfir’ yang sangat berbeda, ya! Karena kesejahteraan kami adalah berasal dari olah kelola kami dalam mengoperasionalkan sekolah, jadi ya….

Namun setelah ditimbang – timbang dengan matang prinsip dasar pendidikan itu sama saja dimana – mana.
1. Learning to know
2. Learning to be
3. Learning how to live together

Dan menjadi ‘guru’ tugas utamanya adalah memberikan ‘hati’ dan ‘cinta’ pada profesinya, dengan demikian dunia pendidikan akan mampu melakukan lompatan – lompatan yang menakjubkan, sanggupkah?

Banyak teori yang mengatakan bahwa sesuatu itu berhenti berkembang saat kita sudah terjebak rutinitas kewajiban, dan juga lupa untuk nge’cas’ jiwa agar kita mampu mengikuti perkembangan dalam dunia pendidikan, hasilnya? Yes! We do!

Hal pertama yang dibutuhkan anak – anak adalah rasa aman dan nyaman, kedua merasa diterima sebagai teman, dan ketiga kita ‘mengerti’ apa yang mereka butuhkan (inginkan), dalam sebuah kegiatan yang menarik, heboh, dan mereka tersertakan didalamnya itu sangat menyenangkan.

Pendidikan bukanlah wacana tetapi sebuah proses anak manusia dalam usaha menjemput takdirnya. Dengan memahami 3 prinsip dasar pendidikan tadi, melaksanakannya secara berkelanjutan insyaalloh kita berada di jalur yang benar untuk menjadi guru yang menyenangkan buat anak khususnya di PAUD.
Nguantux banget! Tidur dulu…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ya