Jumat, 04 Februari 2011

I Love To Tell Story, My Baby Loves to read

Rabu, 30 Desember 2009
[Cinta Dongeng, Cinta Baca]
Oleh : Dewi Mora Rizkiana

Menuliskan kecerdasan si kecil serasa menemukan sebuah buku kosong yang setiap kali kita ingin mengisinya, tiba – tiba halaman demi halaman menjadi penuh. Namun saat ‘dipaksa’ untuk menuliskannya serasa semua kembali ‘kosong’ atau boleh dibilang kita menemukan ‘a new book’.

Saya suka buku, suka menulis, suka mendongeng, dan suka sekali -belajar- ‘menggambar’ -at least but not last- untuk konsumsi anak – anak dibawah asuhan saya. Saat Tuhan mengaruniakan ‘amanah’ terindahnya pada tahun 2008 tepatnya 17 September, saya menemukan ‘something’ new. Anak saya terasa begitu cepat bertambah kecerdasannya, mulai cuma bisa nangis, teriak, dan tidur, pelan namun pasti dia bisa tengkurap, duduk, merangkak, berjalan, dan sekarang sudah bisa berlari dan berkomunikasi. Subhanalloh!

Sejak awal, saya suka sekali mendongeng untuk anak saya, dan hal itu terbantu dengan adanya buku – buku untuk balita -yang kadang- saya buat sendiri. Pada awalnya anak saya cuma suka memegang, merebut, dan melempar, namun saya pantang menyerah, saya lebih suka -nantinya- anak saya akan menjadi kutu buku daripada TV-mania (meski bukan antipati, karena ada banyak program anak – anak yang saya ikuti cukup bagus di beberapa stasiun TV).

Tahapan ‘perkenalan’ anak saya dengan buku :

1. Awal saya kenalkan buku pada anak saya sejak di kandungan, dari inspirasi yang saya dapatkan saya menuliskan naskah – naskah dongeng yang saya dongengkan untuk anak – anak di bawah asuhan saya.
2. Dalam setiap dongeng yang saya ceritakan, suara masing – masing tokoh selalu saya bedakan, dengan intonasi naik turun dan ekspresi sesuai situasi dan kondisi alur cerita.
3. Beberapa hari setelah dia lahir saya suka menceritakan tentang kisah – kisah inspiratif kepadanya.
4. Usia 1 bulan saat dia bisa mengangkat kepalanya saya ‘kenalkan’ dengan buku sebenarnya, dia tersenyum melihat -meski tak sepenuhnya paham-, tapi saya berprasangka baik dia suka.
5. Setelah dia bisa memegang, saya berikan buku padanya, dan dia mulai bersahabat.
6. Setelah dia duduk dan merangkak, dia mulai bisa meraih buku kesukaannya, meski sebatas dilihat, dipegang, dan bahkan dilempar.
7. Usia 1 tahun, saat dia mulai bisa berjalan, hal yang membuat saya ‘surprise’ adalah saat ia membawakan buku kesukaannya ke depan saya dan membuka, serta menunjuk gambarnya sambil berkata ‘tu’ berkali – kali.
8. Hal lain yang saya lakukan adalah mengajaknya ke toko buku sejak dia masih bayi, ke pameran – pameran buku, dan berusaha membelikannya sebuah buku untuk dibacakan kepadanya.
9. Saat anak saya berusia 14 bulan, saat saya bilang ‘sayang, tolong ambil bukumu, ayo kita baca bersama….” Dengan bergegas dia akan mendapatkan bukunya dan duduk di depan saya, membukanya dengan semangat dan menunjuk – nunjuk gambar sambil berkata ‘tu tu tu!’. Terkadang saat dia membaca bagian dimana disitu ada anak yang bersahabat dengan binatang, dia akan mengelus – elus bukunya seperti biasa saya ajarkan. Lucu sekali!
10. Sekarang anak saya berusia 15 bulan, dia suka membawa buku apa saja ke depan saya dan mengulurkannya dengan harapan saya akan membacakan buku itu untuknya meski hanya satu kata. Seumpama saya tak memperhatikannya dia akan ngambeg sampai saya membacakan buku itu untuknya.

Saya percaya setiap anak memiliki begitu banyak kecerdasan yang bisa diasah oleh kita sebagai orangtua. Dan kecerdasan anak tidak bisa dibandingkan satu dengan yang lain karena mereka memiliki ‘keunikan’ tersendiri.

Ada sebuah kejadian lucu saat saya sekeluarga mengurus paspor ke kantor imigrasi, si kecil yang suka berlarian melihat pamflet di sekitar loket ruang tunggu, dia menunjuk apa saja dengan isyarat ingin dibacakan, jadilah kami keliling dan saya bacakan setiap kata yang ditunjuknya.

Hanya do’a beserta harap dalam setiap aktivitas saya sebagai bunda, semoga kelak si kecil menjadi manusia yang berguna bagi lingkungan sekitarnya, minimal untuk dirinya, amiin….


(diikutsertakan dalam lomba "Cinta Dongen, Cinta Baca")
Diposkan oleh Komunitas Peduli Media (Hiburan) Anak pada 19:09
tag: artikel, cinta dongeng cinta baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ya